Selama 1964 Hari Kemerdekaan pidatonya, Sukarno secara terbuka mengecam Amerika Serikat. Sebuah kampanye anti-Amerika pun terjadi di mana perusahaan-perusahaan Amerika diancam, film Amerika dilarang, perpustakaan Amerika dan bangunan lain diserang, wartawan Amerika dilarang, dan bendera Amerika sering terkoyak. Besar poster propaganda anti-Amerika yang didirikan di sekitar jalan-jalan Jakarta. Bantuan Amerika dihentikan. Pada bulan Agustus 1965, Sukarno mengumumkan bahwa Indonesia menarik diri dari Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia, dan dalam pidato Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus, mengumumkan Jakarta-Phnom Penh-Hanoi-Peking-Pyongyang Axis, dan mengatakan bahwa orang-orang akan dipersenjatai. Pada tanggal 27 September, Nasution mengumumkan bahwa ia menentang "Kelima Cabang" dan "Nasakomization" tentara.
Pada malam 30 September 1965, enam jenderal diculik dan dibunuh dan kelompok yang menamakan dirinya Gerakan 30 September menguasai stasiun radio nasional dan pusat Jakarta. Meskipun gerakan cepat hancur oleh Suharto itu menandai akhir dari demokrasi terpimpin dan Soekarno sebagai presiden yang efektif. Rezim Orde Baru yang didirikan oleh Soeharto memiliki ideologi sendiri - Demokrasi Pancasila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar